faktor yang merupakan penentu lancar
atau tidaknya kegiatan proses belajar mengajar. Faktor-faktor itu antara lain :
- Instrumen Input yaitu ; kurikulum, perpustakaan, guru dan sebagainya.
- Raw input yaitu ; siswa, motivasi, cara belajar dan sebagainya.
- Environmental input yaitu ; lingkungan fisik dan sosial budaya.
(Subagia dan Sudiana, 2002).6t
A.
Pengertian
Motivasi Belajar Siswa
Motivasi dapat diartikan sebagai
kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan
antusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam
diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu
(motivasi ekstrinsik). Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan
banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam
konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.
B.
Fungsi
Motivasi
Motivasi mempunyai fungsi yang
penting dalam belajar, karena motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar
yang dilakukan siswa. Hawley (Yusuf 1993 : 14) menyatakan bahwa para siswa yang
memiliki motivasi tinggi, belajarnya lebih baik dibandingkan dengan siswa yang
motivasi belajarnya rendah. Hal ini dapat dipahami, karena siswa yang
memiliki motivasi belajar tinggi akan tekun dalam belajar dan terus
belajar secara kontinyu tanpa mengenal putus asa serta dapat mengesampingkan
hal-hal yang dapat mengganggu kegiatan belajar yang dilakukannya.
Sardiman (1988 : 84) mengemukakan
ada tiga fungsi motivasi, yaitu :
- Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
- Menuntun arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai, dengan demikian motivasi dapat memberi arah, dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
- Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
C.
Peranan
Motivasi dalam Belajar
Motivasi adalah dorongan yang
menyebabkan terjadinya suatu perbuatan atau tindakan. Perbuatan belajar pada
siswa terjadi karena adanya motivasi untuk melakukan perbuatan belajar.
Motivasi dipandang berperan dalam belajar karena motivasi mengandung
nilai-nilai sebagai berikut :
- Motivasi menentukan tingkat berhasil atau kegagalan perbuatan belajar siswa. Belajar tanpa motivasi kiranya sulit untuk berhasil.
- Pengajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang dimiliki oleh siswa.
- Pengajaran yang bermotivasi membentuk aktivitas dan imaginitas pada guru untuk berusaha secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yang sesuai dan serasi guna membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa. Guru senantiasa berusaha agar siswa-siswa pada akhirnya memiliki (self motivation) yang baik.
- Berhasil atau tidak berhasilnya dalam membangkitkan penggunaan motivasi dalam pengajaran sangat erat hubungan dengan aturan disiplin dalam kelas. Ketidakberhasilan dalam hal ini mengakibatkan timbulnya masalah disiplin dalam kelas.
- Azas motivasi menjadi salah satu bagian yang integral dari asas-asas mengajar. Penggunaan motivasi dalam mengajar bukan saja melengkapi prosedur mengajar, tetapi juga menjadi faktor yang menentukan pengajaran yang efektif. Demikian pengajaran yang berasaskan motivasi adalah sangat penting dalam proses belajar dan mengajar.(http://pakdesofa.blog2.plasa.com/archives/50)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar